Sesampainya di pinggir dermaga, kedai kopi sederhana adalah tempat pertama kaki melangkah. Aku memesan segelas, kental dan panas. Ada sesuatu yang beda ketika menyicip kopinya pertama kali. Harumnya tinggal lama di liang hidung sewaktu gelegak air dituang ke dasar gelas. Rasanya yang tebal duduk nyaman di lidah sebelum turun pelan-pelan melewati kerongkongan. Pahitnya memenuhi rongga…
Belajar Menemu Makna di Subi Besar (Part 1)
Apa kabarmu kawan pejalan? Lama kita tak bertegur sapa, masihkah kakimu melangkah di setiap jengkal tanah nusantara? Sini duduk sebentar, aku ingin sedikit berbagi. Kali ini aku takkan bercerita mengenai indahnya Indonesia, namun tentang beberapa makna yang sarat kudapat ketika berkunjung di sudut terpencil negeri. Mari kita berbincang tentang masyarakat melayu laut di salah satu…
Natuna, Mutiara Di Ujung Utara
Tengah hari saya mendarat di bandara Ranai kepulauan Natuna, salah satu pulau di garis terluar negara Republik Indonesia. Perjalanan ditempuh selama satu jam sepuluh menit dari bandara Hang Nadim Batam. Pesawat wings air berjenis propeller yang kutumpangi terbang lancar tanpa penundaan. Landasan pendaratan masih terlihat basah, sepertinya bumi natuna baru saja diguyur hujan. Namun sekarang…