Saat kuliah, menulis tiga sampai empat tulisan dalam sebulan bukanlah hal yang terlalu sulit bagiku. Aku bahkan bisa menabung tulisan untuk satu bulan setelahnya jika sedang bersemangat. 3 Tahun belakangan, aku hiatus menulis. Tak ada karya sama sekali, nihil, kosong, nol besar. Aku mandul dan terlalu malas. Akhir tahun 2022 kemarin, produktivitas seperti dulu kembali…
Sebuah Pengingat Mengapa Aku Menulis
Epidemi Kebodohan
“Kalian harus paham dulu arti kata sejarah.” Menoleh kepalaku mendengar kalimat tersebut, yang mengucapkannya adalah seorang bapak berpakaian serba legam, dari atas ke bawah. Sekilas ia terlihat seperti dukun yang sedang menimba ilmu, belakangan baru kuketahui bahwa dia merupakan pemandu situs Gunung Padang. Di depannya berbaris mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Aku tertarik mencuri dengar…
Ibu, Aku Pulang (2)
Sepanjang hidup, ini adalah tulisan yang paling kutakuti. Bagaimana jika aku harus berpisah dengan Ibu? Sampai kemudian, waktu itu tiba jua. 17 July 2022, pukul 21.26Aku masih di kantor waktu adikku menelepon, “Bang, Mama pingsan, sekarang di rumah sakit.” Belum sempat kujawab kabar tersebut, dia sudah memburuku dengan pertanyaan, “pulang kita, Bang?” Ibu memiliki tiga…
Fort Marlborough dan Surat-Surat Raffles
“Ini adalah tempat paling celaka yang pernah kulihat. Tak bisa kusampaikan satupun hal baik dari kebobrokan yang mengelilingiku saat ini. Aku bahkan tidak memiliki tempat tinggal untuk sekadar merebahkan kepala. Jalanan tidak bisa dilewati, kota dibanjiri oleh rumput liar, dan kantor pemerintahan dipenuhi oleh sarang anjing. Penduduk asli mengatakan bahwa Bencoolen sekarang adalah ‘tana mati’.…
Sungai Penuh, Titik Temu Tiga Provinsi
Usai sepuluh jam dihoyak jalanan, akhirnya aku bisa duduk tenang sambil menyesap kopi di sebuah kedai kecil kawasan pasar induk Sungai Penuh. Matahari belum tinggi, gerimis jatuh dan dingin. Asap tembakau yang kuembuskan ke udara, beradu putih dengan kabut pagi. Kakiku masih kebas. Perjalanan dari Jambi ke Sungai Penuh seakan tak mengenal kata lurus, semuanya…
Menyelundup ke Sebatik
Ketika Sri, seorang wanita Solo, menerima kabar bahwa ia akan ditempatkan di Sebatik, ia mengangguk saja tanpa tahu kehidupan seperti apa yang menunggunya di sana. Tidak ada kemewahan khas kota besar seperti pusat perbelanjaan atau bioskop, tapi satu yang pasti, ia sama sekali tak menyesal dengan keputusan tersebut. Sebaliknya, Sri begitu menikmati hidup terpencil di…
Belitung dan Rentetan Gimik Pariwisata
Sebelum tiba di Belitung, aku sudah tahu hendak menuliskan apa, pulau dengan jejeran pantai putih, serakan batu granit sebesar rumah, bekas galian tambang timah, dan tentu saja laskar pelangi, novel yang menyorakkan nama Belitung tidak hanya pada Indonesia, namun juga pada dunia. Tema-tema tersebut jamak dituturkan ulang, bedanya cuma pada bahasa penyampaian dan sudut pandang…
Yang Tak Pernah Terbalas
Aku sedang dalam perjalanan menemui customer saat pesan itu tiba, “Yof, kau tak perlu menungguku setiap hari, bahkan ada baiknya jika mulai mengurangi ketergantungan.” Tanganku gemetar, punggungku jatuh lebih dalam pada tempat duduk. Mobil masih melaju, namun kota-kota kian kabur dari pandangan. Suara temanku yang sedang menyetir juga semakin lama semakin redup, kemudian lindap kepada…
Perihal Mencintai
Hey Puan, bolehkah aku berpura-pura sebentar menjadi gila dengan menganggap kita adalah sepasang kekasih? Dalam kepalaku, kubayangkan kita tengah menjalani hari-hari yang menyenangkan, berbincang lebih intens, bercanda lebih sering, dan tentunya bersama lebih kerap dari biasanya. Mengertilah, hal itu kulakukan sebab ujung yang akan terbentang bagi kita kelak, barangkali hanya ada satu, yaitu percabangan jalan.…