Pernah mendengar Pulau Gili ketapang?. Sebuah pulau yang berada disebelah utara kota Probolinggo, kota panas bak neraka yang berprofesi ganda, tak hanya sebagai tempat penyebrangan pulau Gili namun juga menjadi salah satu pintu masuk menuju gunung Bromo. Untuk menuju pulau ini, bergeraklah dari terminal Probolinggo diteruskan naik angkot sampai stasiun, dan berjalan sedikit sekitar dua kilometer ke utara, setelah itu kita akan bertemu dengan pelabuhan, pelabuhan Tanjung Tembaga.
Menuju pulau Gili, dibutuhkan sekitar 45 menit perjalanan naik kapal nelayan, 5 menit kalau numpang sama superman, dan gak bakal pernah sampai kalau ditempuh dengan jalan kaki. Cukup dengan menyogok supir kapal alias nelayan dengan tarif Rp. 4000, kencangkan sabuk pengaman, kapalpun mulai membelah lautan menuju sang pulau mengalir.
Pulau gili disebut sebagai pulau mengalir karena asal usulnya yang berasal dari bahasa Madura, jika gili-gili lain yang terdapat di Lombok berarti pulau, tapi disini artinya “mengalir”. Mungkin karena terombang ambing tak tentu arah di lautan, menyebabkan tempatnya selalu berpindah pindah, makanya sulit untuk mendeteksi kebenaran dan keberadaannya (ngawur detected).
Pemandangan pertama saat sampai di pelabuhan Gili adalah kapal yang berjejer tiada henti, terdapat banyak sekali perahu nelayan yang nangkring di bibir pantai dengan berbagai ukuran. Mulai dari yang sebesar biji duren, sampe kapal yang besarnya satu-per-sejuta kali kapal legendaris Titanic. Selain kapal, yang membuat pulau gili tak kalah dari pulau-pulau lain, ajaibnya, dari segi bangunan, banyak Hotel berbintang 5, Shoping Mall yang luas, dan apartemen bertingkat 30 menjulang tinggi di desa ini. (tapi bohong)
Perjalanan dimulai dengan mencoba untuk mengitari dan mencari tahu seberapa besar pulau gili. Ternyata hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam non-stop untuk kembali ke titik start pengembaraan. Disepanjang jalan akan ditemui banyak warga yang berbicara dengan bahasa Madura, yaps, bahasa utama (dan memang mayoritas) penghuni pulau ini adalah orang Madura.
Batas-batas pertahanan pulau Gili jika sewaktu-waktu terjadi penyerangan dari alien planet mars adalah pelabuhan dan pantai berkarang di sebelah utara, perkampungan nelayan padat merayap di sebelah timur dan selatan, terakhir pantai putih nan menjorok ke laut di sebelah barat (yang merupakan destinasi pantai utama di pulau ini).
Berburu sunset pun tidak kalah indah jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain. Pasir putih dengan pemandangan laut luas berwarna keperakan memantulkan bias-bias sinar sang mahadiraja matahari. Satu persatu titik-titik lampu dari kapal nelayan tengah laut mulai bermunculan.
Disini kambing makan kertas
Ada yang unik dengan Satwa di pulau ini. Secara mengejutkan, populasi kambing di pulau Gili ketapang sangat banyak, menurut saksi mata yang tak mau disebutkan namanya, sensus kambing disini mencapai angka yang fantastis, sebanyak 1.396 Ekor kambing, Cuma terpaut 12.091 angka dari total kepulauan republik Indonesia tercinta.
Tidak diketahui pada abad keberapa asal muasal hijrah massal kambing dimulai, namun kambing-kambing ini dilepas begitu saja oleh pemiliknya tanpa dikandangkan. Alhasil banyak kambing-kambing pengangguran yang nongkrong di pinggir jalan, tanpa pernah mengenyam bangku pendidikan sedikitpun.
Berawal dari ketidak-kenalan kambing terhadap pendidikan, maka butalah mereka tentang adat dan budaya perkambingan, lama kelamaan menjadi brutal dan tidak berperikambingan. Sebagaimana kita tahu, kambing-kambing seantero jagat raya memilih rumput sebagai makanan utama, tapi tidak kambing di Gili, disini mereka makan kertas, yaps, kertas, mulai dari bungkus makanan, buku, Koran, bahkan duit kertas menjadi santapan sehari-hari. Sungguh kambing yang tamak.
Itu beneran foto-fotonya diambil dari Gili Ketapang? Aku orang Probolinggo, tp belum pernah menginjakkan kaki disana. :))
iyah, bener, di gili ketapang
sayang banget asli probolinggo belum kesana, padaal deket lo
coba sesekali membebaskan diri dan berlibur
jangan biarkan kemonotonan menggerus hari 🙂
Ahh fotonya keren2.. harus secepatnya kesana..
hehe, jangan lupa ditulis juga pengalamannya mas 🙂
selamat bersenang-senang di Gili Ketapang
boleh nge-camp nggak disana ya? kok kayaknyak kalo malam kelem pulaunya ? kasih info dong…mau kesana insyaAllah
boleh kok, boleh ngecamp
disana sudah banyak penduduk
kalo malam rame banget, lampu bertebaran 😛
Kondisi Skrg tak sesuai dengan gambar diatas
Sbnrnya mas yofa ini seorang pejalan ataukah seorang putugraper sih?
Dr awal kenal trs liat blognya yg gratis skrg udh pake domain dan hosting berbayar tetep msh ada pertanyaan yg sama ini krn hasil jepretnya subhanallah bagus semua :))
aduuuuhh, apa sih yud, haha
saya mah apa atuh, hanya remah-remah rengginang 😀
ini tumben tulisannya ringan +ada unsur komedi nya.. hehe
biasa nya tulisan kelas berat..
hehe, itu tulisan lama mas, dulu waktu masih awal-awal belajar nulis
kami emiliki paketnya kaka, mungkin kaka bisa menghubungi kami jika mau ke gili ketapang dengan layanan super hehehe… BTW artikelnya sangat menarik dan terimakasiht telah memberi tahukan keindahan dan keunikan pulau gili ketapang