Hujan nampaknya belum lama berhenti ketika pagi pertama datang ke pulau Mbokita. Tanah basah dan bau petrikor masih menguar dari bumi yang lembab. Aku terbangun memandangi tingkap atap yang kuyup, sendi-sendiku beku. Semalam udara dingin masuk melalui celah papan dan daun pintu yang tak tertutup rapat, jadilah tidurku tiada lelap. Sebentar-sebentar terbangun sampai kemudian kuputuskan…
Labengki, Dari Laguna Hingga Nusa Karang
Barangkali Labengki boleh disebut sebagai permata yang belum dipoles. Meskipun namanya tak seriuh Bunaken atau Toraja, namun kepulauan yang terserak di perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah ini sungguh memiliki kekayaan alam yang tak tepermanai. Panorama elok nan jarang dijamah turis, serta manusia-manusia ramah nan royal senyum. Adalah Audi Rakhmadan yang pertama kali menebar racun…
To Makula, Hidup Tidak, Mati Belum
“Mari masuk” Ucap kak Katrina mempersilakan. Aku dan kak Olive yang sedari tadi menunggu di ambang pintu langsung melepas kasut dan mengikutinya ke dalam rumah. Berbeda dengan rumah milik tetangga, kak Katrina tidak lagi tinggal di dalam tongkonan, melainkan sebuah rumah panggung biasa yang atapnya enggan menunjuk langit. Interiornya pun lebih kompleks. Dipartisi oleh papan-papan…
Hikayat Orang Mati
Kisah ini sesungguhnya adalah kisah terlarang yang tak boleh kau dengar, apalagi ditutur ulang. Oleh orang-orang tua di kampungku, yang paham benar soal hikayat, cerita ini bahkan dipendam dalam-dalam agar tak beranak pinak pada siapapun. Namun kali ini biarlah kubuat sebuah pengecualian. Aku akan menterakannya dengan ketentuan hanya boleh kau simak sekali saja. Setelah itu,…
Berkenalan dengan Rantepao
Pagi buta, sebuah bus yang sudah terlambat setengah jam tampak bergegas memasuki terminal. Bukan sungguh-sungguh terminal dalam arti sebenarnya, melainkan hanya seruas jalan di mana bus dapat berhenti dan mengeluarkan penumpang. “Pemberhentian terakhir,” teriak kondektur sambil kemudian membukakan pintu samping. Laung singkat itu ibarat lonceng yang membuat semua orang tiba-tiba sibuk mengemasi barang. Aku yang…
Dua Museum yang Mencintai Kesunyian
Aku tidak begitu terkejut saat menyadari bahwa hari itu menjadi pengunjung satu-satunya di Museum Kota Makassar. Dari buku tamu kemudian kuketahui pengunjung terakhir, yang kebetulan datang kemarin, juga berjumlah satu orang. Kemarinnya lagi, satu orang. Bahkan dua hari sebelumnya, nihil belaka. Barangkali benar jika museum boleh disebut sebagai tempat paling sunyi di Makassar, setelah perpustakaan…
Hutang Lama yang Tertebus
Dulu. Dulu sekali, saat masih belum mengenal sekolah, senja bagiku adalah waktu yang paling menyiksa. Terlebih ketika berserah-terimanya azan dan ikamah magrib. Aku akan sekuat tenaga diseret ke kamar mandi, ditelanjangi, dimandikan paksa, dipakaikan baju longgar, dan tiada peduli tangisku meraung, bedak itu, yang sampai sekarang masih kuingat baunya itu, akan ditaburi ke mukaku tanpa…