Kekasih, aku mencintai pagi ini lewat punggungmu yang membelakangiku. Lantas dengan senang hati akan kuselipkan tangan, merangkulmu dari belakang, mendekapmu erat dan meninggalkan ruam merah di pundakmu. Seperti biasa, bangunku lebih lekas darimu, mungkin karena masih lelah dan mengantuk sebab semalam kita berbagi cerita dan terbangun hingga lewat dini hari. Kita berceloteh tentang keinginanmu menziarahi…
Pandai Besi, Seniman Gamelan Yang Dilupakan
Suara dencing besi menyambut ketika langkah kakiku memasuki dapur tempa pembuatan Gamelan di desa Bekonang, Solo. Terlihat sebuah bara logam sedang menderita dalam nyala pembakaran ditengah ruangan, menjadikannya merah sempurna. Sesekali blower listrik ditiupkan, menyebabkan percikan api melayang-layang kesegala arah. Hanya sedikit bias cahaya matahari yang menerangi. Barangkali suasana memang sengaja dipertahankan remang agar mudah…