Tidak pernah mudah menjadi perempuan, terlebih di negeri yang maskulin seperti Indonesia. Perempuan selalu dituntut untuk bisa menyesuaikan standar konstruksi sosial, dan standar yang begitu tengik itu disebut budaya patriaki. Dalam konsep patriaki, laki-laki merupakan pemegang kekuasaan utama yang berhak mengontrol perempuan atas segala aspek, mulai dari ranah personal hingga ranah yang lebih luas seperti…
Menjadi Perempuan
Untuk Anakku Kelak
Anakku, kenalkan aku ayahmu. Saat surat ini dituliskan, kau tentu belumlah mengenal dunia. Tenang saja, kelak kita akan memiliki banyak sekali waktu untuk itu. Kita akan menghabiskan banyak malam untuk saling bercerita perihal kehidupan sehari-hari, perihal kota yang macet, perihal matahari yang terbit, dan perihal-perihal lainnya. Kita akan saling bercerita dan tertawa hingga larut dan…
Lazuardi di Semenanjung Utara Berau
Saat matahari tengah tegak-tegaknya di atas kepala, sebuah kapal cepat berlari di atas Laut Sulawesi. Tuas kemudi diserongkan sebanyak 150 derajad ke arah selatan. Tujuannya satu, kepulauan Derawan, sebuah kompleks lazuardi nan terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau. Secara jarak, memang akan lebih mudah mengunjungi Derawan dari Kabupaten Berau, namun karena perjalananku kali…
Ziarah Di Tepi Batang Hari
“Ziarah itu memerlukan iman, jika tidak, kau hanya akan berakhir menjadi turis yang memandangi reruntuhan batu” -Lama Zopa Timpoche Iman itu pula yang menyeret I-Tsing, seorang peziarah dari Tiongkok, untuk berjauh-jauh meninggalkan kampung halamannya di Canton dan berangkat menuju India pada tahun 671. Bukan perjalanan yang biasa karena tak lagi ditempuh melalui Jalur Sutera. Alur…
Ironi di Pulau Mbokita
Hujan nampaknya belum lama berhenti ketika pagi pertama datang ke pulau Mbokita. Tanah basah dan bau petrikor masih menguar dari bumi yang lembab. Aku terbangun memandangi tingkap atap yang kuyup, sendi-sendiku beku. Semalam udara dingin masuk melalui celah papan dan daun pintu yang tak tertutup rapat, jadilah tidurku tiada lelap. Sebentar-sebentar terbangun sampai kemudian kuputuskan…
Labengki, Dari Laguna Hingga Nusa Karang
Barangkali Labengki boleh disebut sebagai permata yang belum dipoles. Meskipun namanya tak seriuh Bunaken atau Toraja, namun kepulauan yang terserak di perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah ini sungguh memiliki kekayaan alam yang tak tepermanai. Panorama elok nan jarang dijamah turis, serta manusia-manusia ramah nan royal senyum. Adalah Audi Rakhmadan yang pertama kali menebar racun…
Danau Inle, Wajah Ketiga Myanmar
Kukira, pagi yang dimulai tanpa kopi itu akan berlalu dengan sangat menjengkelkan. Namun nyatanya Tuhan sedang bermurah hati, Ia mengganti sarapanku dengan sesuatu yang lebih baik. Sebutir matahari yang lahir pelan-pelan, ditaruh pada tubir langit merah saga, ditaburi kawanan burung berarak pelan, dan disajikan pada latar Danau Inle maha luas. Udara masih berkabut serupa kepulan…
Sebuah Teladan Dalam Merawat Kenangan
Menjelang tengah hari setidaknya aku telah menyambangi sebelas candi dan satu museum. Motor sewaanku kini sibuk mengarungi jalan tanah yang dipenuhi kerikil menuju Htilominlo, candi batu yang didirikan sekitar akhir abad ke 12. Satu perkara yang membuat candi ini layak untuk dikunjungi adalah riwayat pembangunannya. Konon, saat Raja Narapatisithu ingin melengserkan tahta kerajaan, dikumpulkanlah kelima…
Bagan dan Lorong Waktu ke Masa Lalu
Malam tadi berlangsung panjang, hitam, dan tanpa mimpi. Kini, justru ketika membuka mata, kutemukan diriku sedang berada dalam rasian. Berselimut halimun, sebuah kota tua nan sureal dipapaskan pada hadapku. Ribuan candi batu mencuat bagai tumbuh dari tanah, tidak lekang oleh usia. Menuruti peta bertarikh 1886, daerah ini pernah disebut Pagan. Setelah abad berganti, nama itu…