Aku dalam ketergesaan mencari pelarian baru setelah bilangan minggu lunas kakiku layang di tanah Sasak. Siang ini langkah berangsur sedikit lebih jauh, aku berada di dalam bis menuju Sape, sebuah pelabuhan di ujung timur Sumbawa. Dari celah jendela terlihat sisa matahari keriput di ujung langit biru. Udara Sumbawa memang bagai neraka, panasnya membakar. Sekujur kulitku…