“Ziarah itu memerlukan iman, jika tidak, kau hanya akan berakhir menjadi turis yang memandangi reruntuhan batu” -Lama Zopa Timpoche Iman itu pula yang menyeret I-Tsing, seorang peziarah dari Tiongkok, untuk berjauh-jauh meninggalkan kampung halamannya di Canton dan berangkat menuju India pada tahun 671. Bukan perjalanan yang biasa karena tak lagi ditempuh melalui Jalur Sutera. Alur…
Ziarah Di Tepi Batang Hari
Ironi di Pulau Mbokita
Hujan nampaknya belum lama berhenti ketika pagi pertama datang ke pulau Mbokita. Tanah basah dan bau petrikor masih menguar dari bumi yang lembab. Aku terbangun memandangi tingkap atap yang kuyup, sendi-sendiku beku. Semalam udara dingin masuk melalui celah papan dan daun pintu yang tak tertutup rapat, jadilah tidurku tiada lelap. Sebentar-sebentar terbangun sampai kemudian kuputuskan…
Labengki, Dari Laguna Hingga Nusa Karang
Barangkali Labengki boleh disebut sebagai permata yang belum dipoles. Meskipun namanya tak seriuh Bunaken atau Toraja, namun kepulauan yang terserak di perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah ini sungguh memiliki kekayaan alam yang tak tepermanai. Panorama elok nan jarang dijamah turis, serta manusia-manusia ramah nan royal senyum. Adalah Audi Rakhmadan yang pertama kali menebar racun…
Danau Inle, Wajah Ketiga Myanmar
Kukira, pagi yang dimulai tanpa kopi itu akan berlalu dengan sangat menjengkelkan. Namun nyatanya Tuhan sedang bermurah hati, Ia mengganti sarapanku dengan sesuatu yang lebih baik. Sebutir matahari yang lahir pelan-pelan, ditaruh pada tubir langit merah saga, ditaburi kawanan burung berarak pelan, dan disajikan pada latar Danau Inle maha luas. Udara masih berkabut serupa kepulan…
Sebuah Teladan Dalam Merawat Kenangan
Menjelang tengah hari setidaknya aku telah menyambangi sebelas candi dan satu museum. Motor sewaanku kini sibuk mengarungi jalan tanah yang dipenuhi kerikil menuju Htilominlo, candi batu yang didirikan sekitar akhir abad ke 12. Satu perkara yang membuat candi ini layak untuk dikunjungi adalah riwayat pembangunannya. Konon, saat Raja Narapatisithu ingin melengserkan tahta kerajaan, dikumpulkanlah kelima…
Bagan dan Lorong Waktu ke Masa Lalu
Malam tadi berlangsung panjang, hitam, dan tanpa mimpi. Kini, justru ketika membuka mata, kutemukan diriku sedang berada dalam rasian. Berselimut halimun, sebuah kota tua nan sureal dipapaskan pada hadapku. Ribuan candi batu mencuat bagai tumbuh dari tanah, tidak lekang oleh usia. Menuruti peta bertarikh 1886, daerah ini pernah disebut Pagan. Setelah abad berganti, nama itu…
Yangon, Sang Ibukota yang Pensiun
Pagi datang dengan cepat, aku terbangun di sebuah dormitori bernama Shannakalay. Semalam pilihanku jatuh di sini karena letaknya dekat dengan pusat kota, lagipula mereka mengaku tidak keberatan jika dibayar dengan dollar. Sebuah keputusan yang pagi ini terbukti keliru. Usai menghabiskan sarapan dan bersiap-siap keluar, sang pemilik dormitori mengingkari janjinya, mereka menolak dollar yang kuserahkan. Entah…
Sambutan yang tak Begitu Ramah
Pesawat itu bahkan belum sepenuhnya berhenti ketika riuh suara besi beradu mulai terdengar. Orang-orang sudah melepas sabuk pengaman, jauh mendahului lampu yang terpajang sia-sia di atas tempat duduk. Beberapa langsung berdiri di samping kursi, mulanya satu, dua, lalu hiruk pikuk itu menular hingga celah di sepanjang lorong penuh dengan orang yang sigap menghadap kabin masing-masing,…
Kisah Penghabisan di Temajuk
“Kasihan, umur bapak sudah enam puluh Bang,” ujar Eno. “Padahal sudah dilarang kerja, tapi bapak ga betah di rumah kalau ga ada kegiatan,” sambungnya lagi. Eno dan bapaknya adalah kernet truk barang yang kutumpangi semalam. Hari ini, selepas mengelilingi Temajuk, aku bersua kembali dengan mereka dan ditawari untuk ikut serta pulang ke Sambas. Demikian ceritanya…