Agar tak gagap lagi kau sebut cinta negeri, lihatlah mereka dalam gradasi putih dan hitam. Tetangga tak lagi berumput hijau, kita punya warna yang sama, tak lagi kaulihat mereka berbeda. Objektiflah dalam merasa, buktikan betapa indahnya nusantara.
Fajar telah singkap saat deras-daras angin meniup galak selendang mendung. Dari bekas gelap sembab malam, jejak mentari jelas terlukis. Pelan dan perlahan, garis merah di tatap mataku menunggal satu dengan celah bukit. Cadailah anak cahaya tadi agar tak bosan ia meniti langit. Biarkan tetap bara membakar permulaan hari.
Di pangkuan Bromo, dingin pagi menusuk hingga lengkung bibir sepi dari tawa. Tubuh tak henti memeluk gigil yang sangat. Kurasa sebentar lagi kawanan kuda dan para manusia bersarung akan menyanyikan kidung-kidungnya. Menyeru receh agar terkumpul, hingga asap di dapur senantiasa mengepul.
Mengapa pacuan detik tak pernah mau berhenti menggulung diri? Apakah ia tak lelah mendayung waktu? Cepat tak terasa siang mulai menjulang. Matahari kian sombong menggantang ubun-ubun. Dalam keluh yang bercampur peluh, jenjang gunung Brahma tegap kudaki. Menyinggahi singgasana para dewata.
Kawah tetap menganga menantang langit, ditengahnya masih saja neraka belerang menggelegak tak henti. Mengepul juga putih asap dengan bau yang semakin tak sedap. Barangkali mereka masih haus dengan persembahan Roro Anteng dan Joko Seger yang tak genap.
Bukan salah matahari atau musim yang mengangsu air dari keringnya pasir berbisik. Tetaplah menari di pelataran garis tegasnya, biar debu sibuk dengan hingar sesukanya. Mulailah memintal memori hingga kekal kepala dengan cerita, salah satu cara bijak dalam melekangkan usia.
- Mempelajari Rumah Para Pendaki
- Surat Cinta Untuk Negeri : Aceh
Keren sangat!!!!
makasih mbak 🙂
selamat datang di rumah sederhanaku..
Bromo memang keren, rindu pengen kesana lagi.
saya suka foto hitam putihnya.
ayo kesini kak, hehe
ntar kita jalan2 bareng :p
tetep keren !!!!
kemaren kesini tapi malah rame banget, jadi gak total. pokonya mau lagi kalau sepi nanti 🙁
beruntung banget kak stay dimalang, bisa sering melipir ke bromo..
haha, jangan ke bromo waktu high season, bakal rame bgt
minggu lalu aku kesana naik tangga bisa antri bgt
nunggu semenit cuma bisa ngelangkah 2 anak tangga -___-
gaya bahasanya keren banget. Bromo selalu memberi kesan banyak.
kalo yg satu ini ditulis dgn sudut pandang yg beda. Melihat ke legenda
http://insanwisata.com/terimakasih-perampok-sakti/
thanks mas Yofangga
makasih mbak
iseng2 bikin puisi tentang bromo
hehe
yah, gt lah jadinya 🙂
btw, foto2 di webnya mbak keren-keren 🙂
ga cuma fotonya yang keren, bahasa yang dipakai juga enak banget buat dibaca, seperti membaca buku sastra tapi mudah dicerna. KEREN !!
my blog http://blohisme.blogspot.com
my page : http://www.facebook.com/jiwapengelanalombok
hehe, abis ni meluncur ke blognya
makasi uda mampir
Suka dengan setiap deretan kata yang tersirat penuh makna,
Terkesan dengan tiap gambar yang membuat mata semakin berpijar,
Kagum dengan gaya penulis memapaskan bromo dengan penuh melankolis.
makasih 🙂
masih terus belajar menata aksara dan melukis cahaya
hehe
Parah… keren… paraaaah
wohoooo, lama g muncul nih
gimana bukunya?
saya masih belum berani nulis buku nih mas
minta saran dunk
Bromo itu, lebih indah dari yang terpampang di kalender. Bromo itu Indonesia . Saya juga suka hitam putih 🙂
bener mas, haha
indonesia lebih bagus kalo dilihat aslinya, bukan lewat gambar
bukankah gambar hanya sebagai alat bantu untuk kita mengenang?
🙂
baru kali ini buka blog traveling yang puitis. suka!
makasih udah mampir mbak 🙂
semoga suka juga dengan tulisan lainnya
foto fotonya luar biasa!!
makasi makasiiiii apresiasinya 🙂
Bromo mmg samgat mempesona … foto nya keren2 kakak, ajarin daku motret dong 😉
aaahhhh, kak cumi loo
haha
minta ajarin segala
lebay ah (persis sama kaya nama blog nya)
😀
Wow !
Untuk gambarnya,
dan
Untuk artikelnya, Full of Strong Words …
asiiiikkkkk
hehe
wah, udah jadi pembaca tetap ni kayanya
😀
Suka banget dengan foto-foto dan tulisan uda yang satu ini… 🙂
haha, makasih kang
tulisan kaya gini kok disukai
-_____-
blog ente keren kang
asli padang kah?
Salam kenal.
Tulisan-tulisan di blog ini sukses membetot perhatian saya untuk membaca isinya lebih banyak lagi. Ibarat mistisnya Toba dan Samosir, blog ini ibarat Batu Gantung yang selalu dilihat orang-orang sebelum mereka menyebrang ke Samosir.
*saya malah ikutan mistis begini:)*
terimakasih sudah terlanjur mampir dan betah berlama disini 🙂
hehe
salam kenal
saya juga pernah menulis tentang samosir, ah, suatu saat semoga bisa kesana