Ada yang salah ketika film traveling hanya bercerita tentang sebuah tempat wisata tanpa sedikitpun menyinggung masalah manusia dan pembelajaran. Karena bagiku pribadi berjalan adalah proses tak henti mengenali diri sendiri.

Film perjalanan yang baik adalah yang tak terjebak pada skema deskripsi keindahan dan promosi pariwisata belaka. Dari sekian banyak film bertema road trip maupun adventure, hanya sedikit yang bisa masuk dalam kategori layak koleksi penambah inspirasi. Bahkan menurutku The Beach yang digadang-gadang sebagai tonggak awal hidupnya industri pariwisata Asia Tenggara tak lebih dari sekedar film thriller biasa yang cuma cukup disejajarkan dengan Turistas atupun A Perfect Getaway.

Sebuah Film, khususnya yang bertema perjalanan, harus bercerita tentang perjalanan itu sendiri. Untuk itu aku menyusun 14 film inspirasi perjalanan terbaik menurut thelostraveler, selamat menikmati:

14. THE TERMINAL
terminalViktor Navorski adalah seorang imigran Krakozhia, sebuah negara fiksi di Eropa Timur yang mengunjungi Amerika untuk mendapatkan tanda tangan pemain musik beraliran Jazz, agar dapat melengkapi koleksi almarhum ayahnya. Namun saat Victor berada dalam penerbangan, terjadi sebuah pemberontakan di negaranya yang mengakibatkan paspor negara tersebut tidak berlaku untuk memasuki negara manapun, dan tidak pula ada penerbangan yang melayani tujuan ke negara asalnya.

Kedatangan Victor di bandara internasional John F. Kennedy pun langsung disambut dengan kejutan bahwa secara hukum dia tidak berhak untuk keluar dari bandara dan memasuki teritori Amerika, tapi pada saat bersamaan tidak pula dapat pulang kembali ke negaranya. Konflik berlanjut ketika Victor harus tinggal dan hidup di kawasan bandara hingga waktu yang tidak ditentukan.

Film drama komedi lawas besutan sutradara gaek Steven Spielberg ini masih sangat renyah dinikmati walau sudah terbit sepuluh tahun silam. Ceritanya yang cenderung satir hidup melewati batas waktu dan terasa relevan hingga saat ini. Selain itu, pemilihan Tom Hanks sebagai aktor utama adalah keputusan yang bijaksana. Dia bisa membawakan karakter Viktor Navorsky senatural mungkin tanpa terlihat pura-pura.

13. THE ART OF TRAVEL
artTak banyak mungkin yang mengenal film indie satu ini. The Art Of Travel adalah drama yang bercerita tentang Conner Layne, pemuda yang baru saja menyelesaikan sekolah namun memutuskan untuk menikah muda dengan cinta pertamanya. Namun pada saat acara pernikahan, Conner dengan sepihak mendadak membatalkan acara tersebut karena mengetahui calon istrinya ternyata telah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Walau batal menikah, Conner memutuskan untuk tetap berangkat bulan madu sendirian karena dia yakin perjalanan akan memberikan sebuah pengalaman berharga bagi dirinya. Perbedaan budaya dan gaya hidup selama di perjalanan telah menjebak Conner dalam petualangan lain yang mendebarkan.

12. JUNGLE CHILD
jungle childFilm yang berjudul asli Dschungelkind ini adalah kisah Sabine yang masih berumur delapan tahun ketika keluarganya memutuskan untuk hidup di belantara rimba Papua Barat demi mempelajari bahasa Suku Fayu yang terpencil. Mereka membangun rumah kayu dan hidup primitif tanpa teknologi yang memadai.

Tak seperti kakaknya, Sabine  sangat menikmati kehidupannya disini hingga tak takut menemui siapapun. Konflik berawal ketika Sabine melihat seorang gadis kecil sakit yang ditinggal begitu saja karena masyarakat suku Fayu mempercayai bahwa anak tersebut telah terkena kutukan dewa. Keluarga Sabine berhasil menyembuhkan dan merawat Auri hingga orang-orang suku Fayu mulai menerima kehadiran mereka karena dianggap bisa mengalahkan kutukan.

Auri pun kemudian menjadi anak angkat keluarga Sabine dan mereka menjalin persahabatan kental  hingga beranjak remaja. Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini sarat dengan cinta, pengorbanan dan kasih sayang yang lupa diperhatikan sebagian orang. Entah berada di tengah keramaian Jerman ataupun kesunyian belantara Papua, manusia sebetulnya tak pernah luput dari cinta, kita hanya enggan untuk melihatnya lebih seksama.

11. WILD
wildSebab kematian seorang ibu dan pernikahan yang kandas sepintas lalu membuat Cheryl Strayed berusaha lari dengan cara menyusuri Pacific Crest Trail sepanjang 4,286 km. Perjalanan yang dilakukannya seorang diri ini bagai sebuah perjuangan komikal mencoba keluar dari kekacauan namun harus terlebih dahulu berhadapan dengan kekacauan lain dalam bentuk kaki penuh luka dan cuaca tak bersahabat.

Jelas sekali Wild adalah drama yang tak bertumpu pada konklusi, melainkan pada segala sesuatu yang berproses dalam perjalanan Cheryl. Kisah tak menyerah walau terus dihantui kesendirian yang menyesakkan adalah salah satu pesan yang ingin diangkat film ini. Perjalanannya ini telah menumbuhkan kembali harapan Cheryl bahwa di luar sana, masih ada seseorang yang mampu mengakhiri kesepiannya.

Tentu Jean-Marc Vallée tahu tantangan apa yang akan dihadapinya ketika menyutradarai film berbasis karakter. Dia perlu menentukan karakter yang benar-benar tangguh agar mampu menarik simpati dan empati pada masalah yang dialami. Dan memang tak sia-sia, tantangan itu berhasil dijawab oleh Reese Witherspoon yang akhirnya berbuah manis karena namanya masuk sebagai salah satu nominasi Oscar pemeran wanita terbaik.

10. TRACKS
tracksTahun 1977 Robyn Davidson memutuskan untuk melintas gurun tandus dan belukar Australia bersama satu Labrador betina hitam dan empat ekor unta. Perjalanan selama sembilan bulan ini berakhir di penghujung Samudera Hindia dengan total jarak sepanjang 2700 kilometer. Siapa sangka perjuangan Robyn akhirnya dielu-elukan sebagai salah satu cerita perjalanan paling inspiratif yang pernah ada.

Persiapan yang dilakukan Robyn tak bisa dibilang sebentar, dia menghabiskan waktu selama dua tahun hanya untuk berlatih bagaimana mengendalikan unta dan bertahan hidup di padang gurun. Tak ada yang tahu alasan pasti latar belakang perjalanan Robyn, barangkali tidak semua hal di dunia ini bisa atau perlu dijelaskan. Entah itu karena jengah dengan hidup atau sekadar ingin mencoba hal baru, meresapi dan menikmati lagi makna dari menjadi tidak tahu.

Seperti kebanyakan film perjalanan lainnya, tentu saja Tracks penuh dengan pesan pencarian jati diri dan pendewasaan sebab pengalaman. Aku menyukai film ini karena kesederhanaannya tanpa konflik yang dibesar-besarkan. Penggambaran suasana padang pasir sudah cukup untuk menyihir dan membuat kita patuh dan takluk. Kisah nyata biarlah nyata tanpa ada gula-gula pemanis cerita.

9. NORTH FACE
north faceNorth Face adalah judul yang dipakai dunia Internasional untuk film produksi Jerman berjudul Nordwand, sebuah film pendakian dinding utara gunung Eiger yang terletak di Jungfrau, Swiss. Film ini merupakan kisah nyata kematian Andreas Hinterstoisser dan Toni Kurz dalam usahanya melakukan pendakian pada bulan Juli tahun 1936.

Saat Jerman masih dikuasai Nazi, North Face Eiger adalah salah satu tantangan pendakian yang tak pernah bisa ditaklukkan siapapun. Hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan himbauan dan berjanji akan memberi penghargaan emas olimpiade jika ada pendaki yang berhasil mencapai puncak lewat sisi utara gunung. Sejak tahun 1935 ketika North Face pertama kali didaki oleh Karl mehringer dan Max Sedlmeyer, hingga hari ini dinding utara Eiger masih terkenal akan kesulitannya untuk didaki.

8. LE GRAND VOYAGE
grand voyageSepintas, film besutan sutradara Maroko ini barangkali dianggap sebagai sebuah perjalanan  seorang ayah yang ingin menunaikan ibadah haji melintas darat. Namun tidak bagiku, ini adalah langkah besar pendewasaan yang sesungguhnya dilakukan oleh Reda melalui konflik selama perjalanan. Sebuah pesan yang sangat bijak bahwa ibadah tak selalu identik dengan hubungan vertikal, namun juga horizontal.

Le Grand Voyage bertutur soal kisah yang jamak makna. Perjalanan menyebrangi belasan negara berjarak ribuan kilometer ini dimulai Reda dan ayahnya dari Selatan Perancis hingga berakhir di tanah suci Mekkah. Selama perjalanan, ayah dan anak yang berwatak keras ini sangat jarang menjalin interaksi hingga membuat perjalanan selalu diwarnai dengan ketegangan dan sikap tak hirau satu sama lain. Reda bukanlah pemuda yang spiritual dan tugas mengantarkan ayahnya ini tak lebih dari sebuah keterpaksaan.

Semakin dekat dengan tanah suci, rona bahagia menyelimuti namun film diakhiri dengan kenyataan bahwa sang ayah meninggal dalam ibadahnya. Di tengah jutaan manusia yang menyebut nama Tuhan dengan khidmat, Reda merasakan titik balik dalam hidupnya. Tanpa perlu mengumbar dialog puitis, Le Grand Voyage berhasil menyuguhkan kisah haru nan berkelas.

7. THE WAY BACK
the way backGulag bisa jadi merupakan salah satu kamp konsentrasi paling menakutkan di dunia setelah Alcatraz dan Guantanamo di Kuba. Penjara yang dibangun saat rezim Joseph Stalin ini digunakan untuk mengamankan pengkhianat negara dan tahanan Perang Saudara Rusia. Terletak di timur laut Siberia membuat Gulag hampir selalu diliputi neraka salju hingga tak seorangpun berpikiran apalagi memiliki keinginan untuk kabur.

Adalah Janusz, salah satu tahanan Polandia yang dituduh sebagai mata-mata memutuskan untuk hengkang. Bersama beberapa orang rekannya Janusz berjuang kabur dalam serangan temperatur yang membekukan. Keluar dari Gulag barangkali bukan perkara yang sulit,  pelarian setelahnya lah yang akan menjadi masalah berat dan menjadi topik utama film ini.

Dalam kondisi melawan lapar sebab keterbatasan makanan dan air, para buron pencari kebebasan ini akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki sejauh 4000 mil melewati kerasnya Siberia, Gurun Gobi Mongolia, pegunungan Himalaya hingga berakhir di India. Yang menjadikan film ini menarik salah satunya adalah klaim yang disematkan bahwa cerita ini terinspirasi dari kisah yang benar-benar nyata.

6. 127 HOURS
hours127 Hours hadir dalam daftar ini sebagai pengingat bahwa perjalanan bisa saja menjadi sangat tak terduga walaupun telah dipersiapkan dengan seksama. Serupa kisah nyata Aron Ralston yang harus melewatkan lima hari dalam hidupnya terjepit di celah ngarai tebing Robbers nun jauh di pedalaman Utah, tanpa ada seorangpun tahu. Di saat-saat tanpa kepastian ini, hanya refleksi masa lalu yang membayang di mata Aron.

Selama terjebak, Aron menghabiskan waktunya untuk mengevaluasi makna hidup serta mengumpulkan segenap keberanian terus bertahan selama mungkin. Kondisi yang menempatkan karakter utama pada titik terendah memberikan pesan dalam tentang belajar dari kesalahan untuk kemudian diperbaiki dan terus melanjutkan hidup.

Harus kuakui kejeniusan Danny Boyle sebagai sutradara dan lakonnya James Franco dalam menghidupkan kesan klaustrofobik sekaligus menggali remah-remah karakter utama. Eksplorasi cerita dan kamera yang dibuat bertualang menjadikan film minim tokoh ini tak pernah kelihatan mati. Tak berlebihan jika film ini menang dalam 27 festival film Internasional dan meraih 124 nominasi, 6 diantaranya berasal dari Academy Award.

5. THE MOTORCYCLE DIARIES
motorcycleThe Motorcycle Diaries bercerita tentang Alberto Granado dan Ernesto Guevara saat melakukan perjalanan menelusuri Amerika Selatan. Fragmen kehidupan yang direkam Che selama perjalanan inilah yang kemudian menjadikannya sebagai sosok ikonik Revolusi Kuba. Perjalanan telah mengubahnya dari seorang ahli medis canggung menjadi tokoh penting yang akan selalu diingat dalam sejarah.

Tahun 1952 mereka berangkat dari Buenos Aires menaiki motor Norton 500 dengan rute melintasi pegunungan Andes menuju Chili. Dilanjutkan dengan Peru, Kolombia hingga berakhir di Venezuela. Perjalanan yang menghabiskan waktu lebih dari setahun ini menempuh jarak sejauh 12.000 km.

Selama perjalanan, mereka menyadari bahwa masyarakat Amerika Selatan sungguh hidup di tanah nan kaya raya namun menderita sebab industri skala besar merebut segala. Realitas sosial Amerika Latin soal ketimpangan situasi ekonomi dan bumbu-bumbu kemanusiaan memang sarat hadir dalam film ini. Inilah yang menjadikannya istimewa, The Motorcycle Diaries seolah berkisah tentang transformasi manusia bahwa pejuang tidak dilahirkan. Melainkan tumbuh dari sebuah proses yang panjang.

4. SEVEN YEARS IN TIBET
seven yearsSeven Years in Tibet bercerita tentang mimpi pendakian Heinrich Harrer yang pupus namun digantikan oleh petualangan besar lainnya. Heinrich yang juga merupakan anggota Partai Sosialis Nasionalis Austria terpaksa mengurungkan niat berjumpa puncak Nanga Parbat sebab ditangkap dan dipenjara oleh tentara Polandia di sebuah kamp perbatasan Himalaya-Bangladesh.

Saat berhasil kabur dari penjara,  Heinrich memutuskan untuk berangkat menuju Tibet. Namun perjalanan tak menentu itu malah membuatnya sesat hingga ke Lhasa, tempat suci dimana Dalai Lama ke-12 tinggal. Selama 7 tahun terdampar, kisah Heinrich dipenuhi oleh konflik perbatasan negara hingga terlibat jalinan pertemanan dengan Dalai Lama muda.

Di Tibet pulalah ia belajar kebijaksanaan timur, dimana manusia tak diukur dari prestasinya, melainkan dari bagaimana ia menaklukkan diri sendiri. Seven Years In Tibet menunjukkan akulturasi apik antara budaya barat dan timur yang saling mengisi tanpa harus ada dominasi.

3. KONTIKI
kontikiMenghadirkan sejarah dalam sebuah film merupakan cara yang ampuh untuk mengakrabkan masyarakat dengan masa lalu. Itulah yang duo sutradara berkebangsaan Norwegia coba lakukan dalam film besutannya yang berjudul Kontiki. Film ini berhasil menunjukkan bahwa sejarah tak selalu penuh dengan kisah jemu lagi membosankan jika dieksplor dengan baik.

Kontiki bercerita tentang ambisi Thor Heyerdahl dalam membuktikan teorinya mengenai asal mula orang-orang Polynesia. Peneliti etnografi sekaligus zoologist  ini meyakini bahwa masyarakat pulau Tuamotu datang dari Amerika Selatan, bukan dari daratan Asia seperti yang komunitas sains dunia duga saat itu. Pada tahun 1947, Thor beserta 5 orang karibnya membuat sebuah rakit sederhana dan memutuskan berlayar dari Peru membelah samudera Pasifik dengan jarak tempuh sejauh 8000 kilometer.

Meskipun dibatasi dengan sudut pengambilan gambar, namun sang sutradara mampu memaksimalkannya dengan menghadirkan balutan konflik menarik seperti ancaman badai di kepulauan Galapagos, serangan Hiu dan Paus secara tiba-tiba, hingga konflik internal di antara tim mereka sendiri. Inilah yang menjadikan Kontiki sebagai sebuah film petualangan berprestasi yang memenangkan 8 penghargaan dan 10 nominasi dalam beberapa ajang festival film internasional. Film ini juga menjadi satu-satunya film Norwegia yang lolos nominasi Academy Awards untuk film asing terbaik.

2. THE WAY
the wayRatusan tahun lalu saat Yakobus dihukum mati oleh raja Agrippa di Jerusalem, para murid membawa jenazahnya menyeberangi laut ke semenanjung Iberia, mendarat di Padron, Galicia dan memakamkannya di tempat yang kemudian disebut Compostella. Sampai saat ini, Santiago de Compostela dikenal sebagai salah satu rujukan destinasi bagi para peziarah yang ingin mengenang sang Yakobus.

The Way berangkat dari sejarah ini ketika Tom, seorang bapak yang terlalu sibuk dengan rutinitas hingga suatu hari anaknya dinyatakan hilang dan meninggal saat menjalani ziarah Camino de Santiago. Setelah melakukan kremasi, Tom berniat menyelesaikan perjalanan anaknya yang belum tuntas dengan berjalan kaki sejauh 800 kilometer.

Sesuai dengan tagline filmnya “Life is too big to walk it alone,” Tom ditemani oleh beberapa peziarah lain yang berasal dari berbagai latar belakang. Perjalanan beberapa peziarah dengan beragam motivasi ini menjadikan film lebih berwarna. Emilio Estevez sang sutradara berhasil membingkai setiap detail perjalanan dan meleburnya dengan cerita yang kuat, sehingga The Way tak hanya menjadi film perjalanan indah tapi lebih dari itu, bermakna.

1. INTO THE WILD
film travelingPerjalanan tak hanya sekedar jarak dan kesendirian, namun juga tentang renungan-renungan yang dihasilkan dari sebuah kepergian. Barangkali itulah salah satu alasan yang mendorong Christopher McCandless memutuskan untuk undur dari kehidupan mapan dan memilih untuk mengasingkan diri. Menggantungkan hidup pada alam dan menjadikan kisahnya sebagai seorang karib yang tak habis diceritakan.

Pemuda cerdas yang tergila-gila dengan karya Thoreau, Tolstoy, dan Jack London ini kemudian mengganti namanya menjadi Alexander Supertramp dan bepergian menyusuri ladang gandum South Dakota, mengarungi Colorado River hingga memasuki perbatasan Meksiko, menemui beraneka ragam tipe masyarakat di Slab City California, dan berakhir di kesunyian Alaska.

Meskipun berujung pada penyesalan dan kematian Alex sebab tanaman beracun, namun film ini penuh dengan pesan moral yang kuat. Seperti yang tertulis dalam catatan hariannya bahwa “Kebahagiaan hanya akan terasa nyata apabila dibagi.” Benarlah bahwa hidup adalah perihal seberapa banyak yang bisa kita berikan pada orang lain.

Selain jalan cerita yang menarik, Into the wild pun berhasil menjadi film petualangan yang sulit dilupakan dengan suguhan soundtrack apik dari Eddie Vedder. Film ini juga kaya dengan sudut penggambaran alam menakjubkan, mulai dari jeram sungai hingga padang salju yang angkuh dalam dingin. Sean Penn selaku sutradara pantas mendapat acungan jempol atas kerja kerasnya ini. Tak heran film ini berhasil memenangkan 26 penghargaan internasional dan meraih 86 nominasi dalam berbagai festival internasional, 2 diantaranya bahkan lolos dalam ajang bergengsi Academy Award.

Post Scriptum: Gambar dipinjam dari google.com

Tulisan ini adalah bentuk partisipasi thelostraveler.com sebagai salah satu bagian dari keluarga besar Travel Bloggers Indonesia dalam memperingati Hari Valentine. SIlahkan kunjungi karya #14on14 lainnya di:
Astin Soekanto – Makna Filosofis 14 Motif Tenun dari Nusa Tenggara
Arie Okta Friyanto – 14 Ragam Wisata dari Tanah Kelahiran
Albert Ghana Pratama – 14 Objek Wisata Menarik di Kalimantan Barat
Danang Saparudin – 14 Hal yang Manis dan Murah di Inggris
Danan Wahyu – 14 Alasan ke Kerinci
Dea Sihotang – 14 Things to Do in Paris
Fahmi Anhar – 14 Tempat Wisata Menarik Di Dubai
Indri Juwono – 14 Tindak Tanduk Asyik di Wae Rebo
Lenny Lim – 14 Travel Selfies Around USA
Matius Teguh Nugroho – 14 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Semarang
Parahita Satiti – 14 Tempat Cantik Untuk Natarajasana
Ridwan Sidik – 14 Barang yang Sebaiknya Kamu Bawa Ketika Traveling
Sutiknyo “Tekno Bolang” – 14 Senja yang Bikin Kamu Galau
Titiw Akmar – 14 Lagu Momen Untuk Traveling
Wisnu Yuwandono – 14 Foto Romantis di Sekitar Kepulauan Komodo

120 thoughts on “14 Film Inspirasi Perjalanan”

  1. Wow, sebagian besar aku nggak tahu. Hahaha. Tapi, semuanya jelas belum nonton! Makasih informasinya, mas.

    Btw, mas udah pernah nonton Life of Pi? Menurutku itu juga bagus. Terus aku juga suka Hello Stranger, hahaha. Terlepas dari itu adalah sekedar film drama komedi traveling belaka.

    Kalau film-film dalam negeri seperti Haji Backpacker dan You and Me vs The World gimana, mas?

    1. Udah nonton nug
      Life of Pi lumayan lah, tapi ada adegan fantasinya yang bikin aku gak sreg
      aahh.. hello stranger juga baguus, tapi terlalu drama
      kamu suka yang korea kah? coba cari film dear galileo
      lumayan tuh buat nonton kala senggang

      eehhmmm… aku jadi ngerasa bersalah, hehe, gak suka film dalam negeri 😛

  2. Wah mantab nih bisa buat referensi masuk daftar film yang bakal ditonton.

    Klo versi gw mungkin tambah life of Pi. Walaupun ini bkn tentang traveling tapi makna ‘perjalanan’ hidupnya dalem banget 😀

      1. Itulah, kak Yof. Kebiasaan burukku adalah suka males nonton kalo filmnya terlalu umum :/
        Tapi biasanya kalo udah lama, baru deh kasak-kusuk pengen nonton, hahaha..

    1. Baru nonton 3, tahu empat lainnya, lha kalo yang gak tau kok 3 juga kak in?
      khan listnya ada 14, harusnya khan ada 7 lagi?
      *Dibahas… 😛
      Eh ayuk nobar, hehe

  3. Belum pernah nonton semua :haha, tapi semua memang inspiratif sekali. Paling suka dengan kalimat ini, “Perjalanan tak hanya sekadar jarak dan kesendirian, namun juga tentang renungan-renungan yang dihasilkan dari sebuah kepergian.” Mengena betul.

  4. The Secret Life of Walter Mitty nggak masuk ya? padahal setelah nonton itu aku langsung solo travelling spontan lho.
    iya itu Into The Wild emang top of the top. Temen sampe jalan kaki Jogja – Solo karena terinspirasi film itu. :/

  5. yap, walter mitty , bagus sih di acara biar buku catatannya ke isi..
    cuma 3 aku yang pernah liat..
    cari lainnya ahh..

  6. jadi inget kemarin sempat beli nimbang2 bukunya Wild yg jadi film itu, tapi pas eksekusi malah beli novel lagi. ahhh jadi nyesel… smoga promo beli buku di amazon nya belum abis biar bisa beli lagi ;))

  7. 127 hours mantap! 🙂 Walter Mitty ga masuk ya? gara2 nonton itu jadi terinspirasi untuk traveling ke greenland ama iceland. Dari yang sekedar bermimpi2 saja, jadi create your own life story! 😀

  8. baru nonton beberapa, karena kalau nonton film malah suka merem hahaha. tapi so far, le grand voyage jadi film terfavoritku. mirip-mirip dg pengalaman pribadi, dulu pertama nonton di jiffest, keluar gedung, orang-orang pada merah semua matanya

  9. Walter Mitty gak dimasukkan kok alasannya karena komedi? HAHAHAHA… Padahal itu tentang traveling banget loh kak.

    Ah kakak ini pasti becanda..

    Kalau 5 film inspirasi perjalanan itu masuk akal gak dimasukin, lha ini 14 (((EMPAT BELAS))), minimal rangking 14 lah kak. HAHAH

    *ikutan protes*

  10. Eh? Baru nonton into the wild doang nih 😐 ada banyak juga ya film yang genrenya traveling gini. Coba download beberapa dah abis ini 😀

  11. Tulisannya sangat menarik. Tambah satu dari saya, ” the secret life of walter mitty” alamnya bagus saat Ben Stiller mencari Sean si fotografer ke Iceland & Greenland.
    Salam kenal.

  12. review menarik,…seven years in tibet perna liat di indos*ar,..gara2 film itu brad pitt di banned seumur hidup di china…klo bisa di update list nya om,..

  13. Against The Sun baguss lohh, kadang kita terjebak dlm petualangan yg nggak kita rencanakan.. Leap Year juga baguss, yahh ada bumbu romance’nya sih, tapi keren tempatnya, Irlandiaa.. 😀
    Masih penasaran sama The Art of Travel sama Wild 🙂
    127 Hours sama Into The Wild gilaa, keren bangett..

Leave a Reply